Apa itu Real World Evaluation (RWE)?
Pendekatan RWE merupakan pendekatan pada evaluasi yang memastikan Reality Check pada berbagai kemungkinan kondisi atau kenyataan yang menjadi tantangan dalam melakukan evaluasi. Berikut adalah beberapa alasan kenapa kita perlu melakukan assesment terhadap kondisi riil yang ada:
- Seringkali, penyusun kegiatan tidak berfikir secara evaluatif, dimana kegiatan evaluasi tidak direncanakan sampai akhir;
- Tidak ada data dasar – atau tidak ada satu data yang bisa dijadikan acuan saat melakukan kegiatan evaluasi;
- Tidak ada control group atau group pembanding;
- Terbatasnya waktu dan sumberdaya untuk mendukung evaluasi;
- Klien mempunyai harapan sendiri terkait apa yang seharusnya dilaporkan dalam hasil evaluasi.
Kenapa pendekatan RWE diperlukan?
Banyak stakeholder yang tidak memahami evaluasi; sehingga tidak mempercayai proses evaluasi yang dilakukan; atau bahkan memandang kegiatan evaluasi sebagai ancaman, contoh: merasa terhakimi atas upaya yang telah dilakukannya. Berbagai hambatan yang dihadapi dalam melakukan kegiatan evaluasi membuat design kegiatan evaluasi yang ideal tidak dapat dilaksanakan, seperti kegiatan: membandingkan kondisi sebelum dan sesudah evaluasi, group control, pengembangan dan test instrument dengan layak, seleksi sampel secara acak, mengendalikan bias yang datang dari peneliti, pendokumentasian metodologi evaluasi secara menyeluruh dan masih banyak lagi.
Bagaimana melaksanakan RWE?
Pendekatan evaluasi RWE terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut: Pendekatan RWE ditutup dengan melakukan penilaian dan bertindak dengan menggunakan kekuatan sekaligus mengatasi kelemahan dari suatu rancangan kegiatan evaluasi.
Bagaimana seorang evaluator memahami RWE?
Pendekatan RWE dapat diterapkan pada setiap tahap desain dan implementasi evaluasi tipikal. Evaluator membutuhkan pemahaman yang jelas tentang kebutuhan dan harapan klien dan pemangku kepentingan serta lingkungan politik evaluasi. Penting untuk mempertimbangkan dinamika kekuasaan dan hubungan para pemain kunci dalam proyek tersebut. Orientasi filosofis atau metodologis juga harus diakui. Mendefinisikan teori eksplisit atau implisit atau model logika dari proyek yang akan dievaluasi sangat penting. Model ini harus mencakup tahapan berikut: desain, masukan, proses implementasi, keluaran, hasil, dampak dan keberlanjutan. Tujuh desain RWE yang paling banyak digunakan mulai dari eksperimental semu longitudinal, pra-tes akhir tanpa kontrol, hingga penilaian akhir proyek sederhana tanpa kelompok dasar atau pembanding. Pertimbangan lebih lanjut adalah termasuk dengan merampingkan desain evaluasi, mengidentifikasi analisis dan perbandingan apa yang penting dan menilai ancaman terhadap validitas dan kecukupan desain yang berbeda.
*Tulisan ini diadaptasi dari buku “RealWorld Evaluation: Working Under Budget, Time, Data, and Political Constraints” karangan Michael Bamberger, Jim Rugh, and Linda Mabry. Ketiganya merupakan evaluator yang telah lama berkecimpung di bidang evaluasi, khususnya pada program-program pembangunan.
#monev #evaluation #realworld #pembangunan #working