Diadaptasikan oleh: Nailul Farih, Ria Dwi Ismail
Dalam Rubrik Belajar MONEV kali ini, kita akan membahas pendekatan Real-time Evaluation (RTE) bersama koordinator MONEVpedia Sdr. Nailul Farih yang mengupas paper dari Cosgrave (2009) dan INTRAC (2017).
RTE atau Evaluasi Langsung merupakan pendekatan yang didesain untuk memberikan umpan balik langsung (waktu nyata) kepada mereka yang merencanakan atau melaksanakan proyek atau program, sehingga mereka bisa melakukan perbaikan. Umpan balik tersebut biasanya diberikan selama pelaksanaan evaluasi di lapangan, bukan setelahnya. RTE sering dikaitkan dengan isu tanggap darurat atau intervensi kemanusiaan yang relevan juga untuk digunakan dalam konteks bencana sosial pandemi COVID-19 saat ini.
Selain itu, RTE juga dapat digunakan untuk menunjukkan akuntabilitas kepada para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, donor, mitra pelaksana, dan penerima manfaat. RTE mungkin juga dilakukan ketika sampai pada batas tertentu, menutupi kurangnya pemantauan berkelanjutan dalam suatu proyek atau program, karena memungkinkan penyesuaian dilakukan pada waktu yang tepat. Ini penting dalam intervensi kemanusiaan karena pemantauan sering kali minim atau lambat untuk beradaptasi dengan realitas yang berubah dengan cepat. Oleh karena itu, RTE dapat menjembatani kesenjangan antara pemantauan dan evaluasi dengan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan intervensi secara berkelanjutan. Selai itu RTE juga dapat digunakan untuk melihat tingkat kepatuhan terhadap standar tertentu seperti kode etik atau kebijakan sebuah lembaga. Ini juga penting dalam konteks kemanusiaan karena banyak lembaga telah mengadopsi standar yang berbeda seperti Standar Kemitraan Akuntabilitas Kemanusiaan (Humanitarian Accountability Partnership), yang dirancang untuk memperkuat akuntabilitas mereka yang terkena dampak situasi krisis.
Adapun waktu paling efektif untuk menggunakan RTE adalah pada tahap awal respons kemanusiaan (humanitarian response), karena efek yang maksimal bisa didapatkan pada tahap tersebut. Selain itu, terdapat banyak situasi dimana RTE dapat digunakan, antara lain:
- Ketika kegiatan respons kemanusiaan oleh suatu lembaga di negara di mana pengalaman operasional masih minim;
- Ketika ada peningkatan skala respons secara mendadak (misalnya masuknya banyak pengungsi ke kamp yang ada);
- Ketika ada perubahan dalam sifat intervensi, seperti transisi dari program pembangunan ke operasi bantuan kemanusiaan;
- Ketika sebuah proyek atau program akan memasuki transisi atau fase baru;
- Jika ada kekhawatiran bahwa masalah seperti perlindungan atau pengamanan tidak ditangani dengan benar;
- Di mana data pemantauan menunjukkan telah terjadi kerusakan yang tidak dapat dijelaskan seperti malnutrisi atau kematian anak;
- Ketika sebuah lembaga perlu membuat keputusan tentang apakah akan melanjutkan intervensi atau tidak, atau apakah akan memperpanjangnya; atau
- Jika ada masalah yang belum terselesaikan yang membutuhkan penelitian baru atau jenis investigasi lain.
Lebih jauh tentang cara kerja dan tantangan pelaksanaan RTE dan juga pendekatan evaluasi lainnya, dapat disimak di MONEVpedia yang dapat diunduh melalui MONEV 4.0 https://bit.ly/MONEV40_Android.